Waktu dan Batas Akhir untuk Melaksanakan Sholat Ashar
Pixabay.com/derudyarra
Sholat fardhu atau sholat wajib memiliki jumlah rakaat yang berbeda-beda, dan salah satu sholat fardhu yang berjumlah empat rakaat adalah sholat Ashar. Sholat Ashar sendiri dilaksanakan pada waktu sore hari dengan bacaan niat sholat Ashar yang berbeda dengan yang lainnya.
Sebelum membahas mengenai niat sholat Ashar, mkaa kita perlu lebih dahulu mengetahui tentang waktu dan batas akhir dalam melaksanakan sholat Ashar tersebut.
Berdasarkan pada kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 1 karya Prof Wahbah az-Zuhaili, untuk waktu pelaksanaan sholat ini telah Nabi Muhammad SAW tetapkan secara rinci melalui sunnah-sunnahnya.
Bahkan, dalam sebuah riwayat dari Jabir bin Abdullah, menceritakan jika malaikat Jibril pernah mendatangi Nabi Muhammad saat bayangan suatu benda sama panjang dan meminta beliau untuk sholat. Kemudian, Nabi Muhammad pun berdiri dan melaksanakan sholat Ashar.
Jadi, berdasarkan riwayat tersebut, para ulama pun sepakat jika waktu dimulainya sholat Ashar adalah ketika bayangan suatu benda telah bertambah dari panjang benda aslinya. Setelah itu, waktu untuk sholat Ashar akan berakhir beberapa saat sebelum matahari mulai terbenam dan langit menjadi malam.
Namun di sisi lain, Abu Hanifah berpendapat jika waktu Ashar baru dimulai ketika bayangan suatu benda bertambah dua kali lipat dari besar benda aslinya. Pendapat ini pun berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh enam ahli hadis atau Kutubus Sittah.
“Barang siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum terbitnya matahari, maka dia tetap mendapatkan (pahala) sholat subuh. Barang siapa yang mendapatkan satu rakaat untuk sholat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia juga tetap mendapatkan (pahala) sholat Ashar,” hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai waktu pelaksanaan sholat Ashar ini. Ulama Syafi’iyah membagi waktu sholat tersebut menjadi empat, yakni:
Aturan Lain Saat Membaca Niat Sholat Ashar
Untuk lebih lanjut, dalam Kitab Kasyifatus Saja yang ditulis oleh Syekh Nawawi, dijelaskan tentang aturan ketika membaca niat sholat. Tiga aturan tersebut adalah sebagai berikut.
Bacaan Niat Sholat Ashar
Untuk lafadz khusus niat sholat Ashar sendiri, sebenarnya tidak ada. Hal ini berdasarkan pada jumhur ulama atau keputusan ulama, seperti Imam Malik, Imam Ahmad, dan Imam Abu Hanifah. Karena menurut para ulama tersebut, niat itu berasal dari hati dan tidak dikatakan pun sudah memiliki makna khusus sesuai dengan apa yang akan dilakukan.
Selain itu, tidak ada juga hadis yang mengatakan secara jelas tentang keharusan membaca niat. Namun, jika membaca niat ini dilakukan untuk mendapatkan kekhusyuan sholat, maka terdapat beberapa bacaan niat sholat Ashar.
Termasuk Sholat Wustha
Sholat Ashar ini adalah sholat wustha yang telah diperintahkan dengan tegas oleh Allah agar dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kita juga harus menunaikan sholat ini dengan khusyu dan tidak lupa membaca niat sholat ashar.
Waktu Sholat Ashar Berakhir Jam Berapa?
Dijelaskan dalam kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina, waktu sholat Ashar dimulai saat bayang-bayang benda telah menjadi seperti bentuk aslinya. Waktu sholat Ashar berakhir hingga matahari terbenam. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ
Artinya: "Siapa saja yang masih bisa melaksanakan satu rakaat Ashar sebelum matahari terbenam, maka ia telah melaksanakan sholat tersebut telat waktu." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Baihaqi)
Batas akhir sholat Ashar ini turut dijelaskan dalam riwayat Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ صَلَّى مِنْ الْعَصْرِ رَكْعَةً قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى مَا تَبْقَى بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ، لَمْ يَفُتْهُ الْعَصْرُ
Artinya: "Siapa saja yang melaksanakan sholat Ashar satu rakaat sebelum matahari terbenam, lalu ia melaksanakan sisa rakaat sholat itu ketika matahari terbenam, maka ia telah melaksanakan sholat tepat waktu." (HR Baihaqi dalam Sunan al-Kubra dan Abu Aunah dalam Musnad Abi Aunah)
Jika melihat pada jadwal sholat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, waktu sholat Ashar hari ini akan berakhir pukul 17.58 WIB karena jam tersebut sudah masuk waktu Maghrib.
Niat Sholat Ashar Termasuk pada Rukun Sholat
Sebelum kita menjalankan ibadah sholat, entah itu sholat wajib atau sholat sunnah, kita dianjurkan mengucapkan niat terlebih dahulu. Hal ini karena niat merupakan salah satu bagian rukun sholat yang harus dilaksanakan.
Jika salah satu dari rukun sholat ini tidak ditunaikan, maka dikhawatirkan sholat tersebut menjadi tidak sah. Rukun sholat tersebut bisa digolongkan menjadi tiga jenis, yakni rukun qalbi, rukun qauli, dan rukun fi’il. Dan rukun sholat ini masuk ke dalam golongan rukun qalbi atau rukun yang dilakukan di hati.
Rukun qauli atau rukun perkataan terdiri dari takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, membaca doa tahiyat akhir, membaca sholawat Nabi di tahiyat akhir, dan membaca salam. Sedangkan rukun qalbi atau hati hanya terdiri dari niat dan tertib saja. Untuk rukun Fi’il atau perbuatan, terdiri dari qiyam atau berdiri, rukuk, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk untuk tahiyat akhir.
Wasiat Langsung dari Rasulullah
Menjaga sholat ashar ini merupakan wasiat langsung dari Rasulullah SAW. Bahkan Rasulullah sampai mengatakan agar umatnya tidak merasa keberatan untuk melaksanakan sholat sebelum matahari terbenam tersebut. Beliau juga mengibaratkan keutamaan melaksanakan sholat ini akan mampu melihat Rabb seperti melihat bulan pada saat bulan purnama, artinya tidak akan samar sama sekali.
Bacaan Niat Sholat Ashar Sebagai Makmum
Sedangkan, bacaan untuk yang melaksanakan sholat Ashar secara berjamaah namun bertindak sebagai makmum adalah sebagai berikut.
“Ushallifardho ‘ashri arba’aarak’ataini mustaqbilalqiblati makmuumanlillahita’aala.”
Artinya: “Aku niat untuk sholat fardhu ashar sebanyak empat rakaat, dengan manghadap kiblat pada waktu (yang telah ditentukan), sebagai makmum ikhlas karena Allah Ta’ala.”
Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Allah, Tuhannya.
Kitab Ringkasan Fiqih Islami merupakan karya terbaik Doktor Shaleh bin al-Fauzan seorang ulama sekaligus mufti Kerajaan Arab Saudi yang ditulis kembali oleh Tim El-Madani dengan beberapa penambahan konten sehingga lebih memperkaya pemahaman kita mengenai Fiqih.
Aturan dalam Membaca Niat Sholat Ashar
Berdasarkan pada kepercayaan mazhab Syafi’i, ada satu hal penting dan mendasar yang harus diperhatikan ketika membaca niat sholat Ashar. Ketika sudah mengucap niat dengan mulut, maka kita perlu kembali untuk membaca niat di dalam hati sambil mengangkat tangan dan melakukan takbiratul ihram.
Meski sebenarnya, membacakan niat sebelum takbiratul ihram dengan mulut juga bukan kewajiban, tapi hal ini boleh dilakukan. Hal tersebut terjadi karena kebiasaan untuk membantu hati tetap berniat saat mulut mengucapkan kalimat untuk takbiratul ihram.
Pengucapan niat dengan mulut dan hati ini dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan niat dari salah satunya. Jika seandainya ada kesalahan saat pengucapan niat dengan mulut, tetapi pengucapan niat dalam hati benar, maka niatnya tetap dianggap sah.
Dengan kata lain, niat dapat diucapkan sebelum atau bersamaan dengan dilakukannya takbiratul ihram.
Bacaan Niat Sholat Ashar Sebagai Imam
Bacaan untuk yang melaksanakan sholat Ashar secara berjamaah dan bertindak sebagai imam.
“Ushallifardho ‘ashri arba’aarak’ataini mustaqbilalqiblati imaaman lillahita’aala.”
Artinya: “Aku niat untuk sholat fardhu ashar sebanyak empat rakaat, dengan manghadap kiblat pada waktu (yang telah ditentukan), sebagai imam ikhlas karena Allah Ta’ala.”